Inget Film jurasic Park? yuk kita bahas hewan-hewan yang ada disana















Sumber : http://surgaberita.blogspot.com/2011/11/15-hewan-prasejarah-paling-menakjubkan.html#ixzz1dUiWBo6r
 
Tinggalkan Komentar 
1. DEINOCHEIRUS
Satu-satunya   fosil yang ditemukan dari Dinosaurus ini hanyalah sepasang lengan dan   beberapa bagian tulang belakang. Kemungkinan Deinocheirus merupakan   kerabat dari Ornithomimosaur, setidaknya itulah anggapan para ahli   paleontologi.
Ia   merupakan genus dari Dinosaurus Theropoda besar yang hidup pada  periode  Cretaceous akhir dan populasinya tersebar di selatan Mongolia.   Lengannya mungkin terlalu panjang untuk tubuhnya dan cakar tangannya  itu  semakin mengindikasikan bahwa dirinya merupakan salah satu  Dinosaurus  yang mematikan.
Namun   sebenarnya, kegunaan “senjata” tersebut masih banyak diperdebatkan.   Beberapa peneliti mengatakan cakar itu digunakan sebagai alat utama   untuk berburu.
Beberapa   lainnya mengatakan cakar terlalu tumpul, sehingga hanya digunakan   sebagai senjata defensif. Bahkan ada pendapat yang mengatakan bahwa   Deinocheirus menggunakan lengannya yang besar untuk memanjat pohon,   meskipun hipotesis ini secara luas diabaikan.
2. DIPROTODON
Sebelum   manusia pertama menginjakkan kaki di Benua Australia sekitar 40.000   tahun lalu, beraneka ragam hewan berkantung berukuran besar pernah hidup   di sana. Salah satu yang terbesar ialah Diprotodon.

Hewan   berkantung yang satu ini diperkirakan ukurannya sebesar seekor Kuda  Nil  dewasa. Dilihat dari bentuk morfologinya, ia terlihat mirip seperti   seekor Wombat, yaitu spesies hewan berkantung Australia, namun  berukuran  raksasa.
Sama   seperti kebanyakan hewan-hewan berkantung lainnya, Diprotodon juga   mengkonsumsi dedaunan sebagai makanan utamanya. Meskipun mereka bukanlah   hewan yang memiliki pergerakan gesit seperti Kanguru, namun ukuran   badannya yang besar dan kuat membuat para predator sangat sulit untuk   menaklukannya.
3. MOROPUS
Ketika   para ilmuwan menemukan fosil Moropus untuk pertama kalinya, mereka   seakan sulit mempercayai bentuk morfologi dari makhluk yang satu ini.   Hewan purba dengan bentuk kepala menyerupai kepala kuda ini benar-benar   memiliki bentuk tubuh yang aneh.

Para   Ilmuwan mendeskripsikannya sebagai “campuran” dari tiga binatang,  yaitu  Kuda, Jerapah kerdil, dan Beruang. Kepalanya yang mirip kuda  serta  badannya yang menyerupai badan seekor beruang dihubungkan oleh  leher  yang lumayan panjang bak leher jerapah kerdil.
Dengan   kuku-kukunya yang panjang nan tajam, serta kemampuan berlari dengan   baik tentunya ia memiliki pertahanan diri yang baik untuk menghindari   ancaman para predator. Moropus hidup di wilayah Asia selatan dan barat   sekitar 12.000 tahun lalu.
4. AMBULOCETUS
Inilah   salah satu makhluk purba yang banyak diklaim para penganut   Neo-Darwinisme sebagai bukti kuat periode transisi spesies makhluk laut   ke darat. Ambulocetus, hewan purba dengan perawakan mirip campuran  nenek  moyang paus dan berang-berang hidup di wilayah yang kini disebut   sebagai Pakistan modern sekitar 50 juta tahun lalu.

Panjang   tubuh seekor Ambulotecetus dewasa diperkirakan sekitar 12 kaki. Bentuk   kepalanya besar dengan rahang yang panjang. Gigi-gigi tajamnya  didesain  untuk menangkap dan mencengkram mangsanya. Didalam air, ia  dapat  bergerak dengan gesit berkat bantuan ekornya yang digunakan  sebagai  “motor” bagi tubuhnya.
5. LYSTROSAURUS
Sebelum   kemunculan Dinosaurus, kehidupan makhluk di Bumi pernah diramaikan  oleh  beberapa hewan aneh yang menyerupai reptil. Salah satunya ialah   Lystrosaurus.

Hewan   purba yang cukup menarik karena bentuk tubuhnya yang aneh ini hidup di   habitat berawa-rawa, namun ia juga tidak masalah jika harus terpaksa   mendiami tempat-tempat yang tergolong kering. Lystrosaurus diperkirakan   mendiami bumi sekitar 230 juta tahun yang lalu.
6. PHORUSRHACOS
Sekitar   20 juta tahun yang lalu, Amerika selatan merupakan daratan yang   memiliki begitu banyak variasi spesies burung dan mamalia. Salah satunya   yang cukup terkenal ialah spesies burung karnivora bernama   Phorusrhacos.

Ia   adalah spesies burung yang tidak dapat terbang. Tinggi badannya bisa   mencapai 10 kaki (3 meter). Meskipun tidak dapat terbang, mereka adalah   pelari-pelari cepat. Ini menjadikan Phorusrhacos dapat dengan mudah   untuk menangkap mangsanya.
Spesies   Phorusrhacos diperkirakan eksis hingga 3 juta tahun yang lalu. Para   ilmuwan memperkirakan kepunahan Phorusrhacos disebabkan oleh munculnya   beberapa predator lain yang bermigrasi dari Amrika Utara ke Selatan   setelah keduanya dihubungkan oleh daratan Amerika tengah yang muncul ke   daratan.
7. MAMMOTH
Saya   yakin pasti kalian sudah tidak asing lagi dengan hewan legendaris yang   satu ini. Mammoth merupakan salah satu hewan purba yang begitu  populer.  Fisiknya menyerupai gajah namun memiliki bulu lebat disekujur  tubuhnya.
Perawakannya   yang besar serta tambahan “senjata” berupa gading yang begitu panjang   membuatnya begitu sulit untuk ditaklukkan predator manapun.   Lukisan-lukisan yang di goreskan pada dinding-dinding gua oleh para   manusia purba banyak menggambarkan betapa sulitnya hewan ini untuk   ditaklukkan oleh mereka.
Mammoth   merupakan hewan yang mendiami sekitar pulau Wrangel di pesisir utara   Siberia. Banyak Ilmuwan percaya, generasi terakhir Mammoth masih dapat   dijumpai sekitar 4000 tahun yang lalu saat konstruksi piramida Khufu di   Giza, Mesir telah selesai dibangun.
8. HARIMAU GIGI PEDANG
Mereka   merupakan salah satu hewan zaman es yang begitu terkenal. Salah satu   predator terganas nan mematikan yang pernah menginjakkan kakinya di bumi   ini. Harimau Gigi Pedang mendiami wilayah barat Amerika Serikat pada   akhir zaman es, tetapi mereka juga tersebar di beberapa wilayah Amerika   Utara lainnya serta beberapa berdiam di wilayah Amerika Selatan.

Diketahui,   terdapat 2 Genus dari hewan ini, yaitu Genus Smilodon dan Genus   Homotherium. Pada umumnya jenis dari Genus Smilidon panjang taringnya   bisa mencapai lebih dari 18 centimeter, sedangkan untuk genus   Homotherium memiliki panjang taring sekitar 10 centimeter. Hewan ini   memburu kuda, banteng, antelope sebagai makanannya.
9. DEINOTHERIUM
Deinotherium   merupakan salah satu mamalia darat terbesar yang pernah menginjakkan   kakinya di Bumi. Makhluk prasejarah yang hidup di kala Miosen tengah   hingga awal Pleistosen ini pada umumnya memiliki tinggi 3,5 - 4,5 meter   (ukuran Deinotherium dewasa) dengan berat berkisar antara 5 - 14 ton.

Deinotherium   yang merupakan kerabat dekat gajah modern pada dahulu kala hidup   tersebar di beberapa wilayah Asia, afrika, dan Eropa. Bentuk fisiknya   tidak jauh berbeda dengan gajah modern, hanya saja ia memiliki belalai   yang lebih pendek dan gading yang terletak di rahang bagian bawah.
Gading   ini mungkin digunakan sebagai alat untuk menggali tanah untuk   mendapatkan akses ke akar-akaran dan sayuran. Genus Deinotherium   memiliki tiga spesies yang telah dikenali, dan semuanya memiliki ukuran   yang besar. Spesies itu diataranya Deinotherium giganteus, Deinotherium   indicum, dan Deinotherium bozasi.
10. THERIZINOSAURIDAE
Therizinosauridae   merupakan Dinosaurus dari keluarga Theropoda yang hidup pada akhir   periode Cretaceous (99.6 - 65.5 juta tahun silam). Tidak seperti   kebanyakan Theropoda yang merupakan karnivora, Therizinosauridae adalah   herbivora (walaupun beberapa diantaranya diketahui sebagai omnivora).

Perlu   digaris bawahi, Therizinosauridae merupakan nama dari suatu familia   dalam klasifikasi ilmiah. Nama ini pertama kali digunakan oleh Evgeny   Maleev pada tahun 1954 untuk memasukkan Therizinosaurus cheloniformis   (Jenis Theropoda yang masih memiliki banyak teka-teki) kedalam suatu   familia bersama dengan Segnosaurus dan Nothronychus.
Keluarga   Therizinosauridae memiliki bentuk fisik yang eksentrik. Pada umumnya   mereka berleher panjang dan memiliki bulu. Selain itu cakar-cakar mereka   juga cukup besar, mungkin ada yang lebih dari satu meter panjangnya.
11. EPIDEXIPTERYX
Epidexipteryx   adalah genus Dinosaurus maniraptorian kecil. Hewan prasejarah yang   hidup di wilayah China sekitar 152 - 168 juta tahun silam ini merupakan   salah satu Dinosaurus terkecil yang pernah ada.

Ukuran   dewasanya hanya mencapai 10 inci (kurang lebih seukuran burung   merpati). Salah satu daya tarik dari Epidexipteryx adalah empat bulu   panjang yang tumbuh di bagian ekornya.
Tidak   seperti bulu yang biasa kita temui pada hewan-hewan kelas aves,   struktur bulu pada Epidexipteryx ini layaknya seperti satu lembaran pita   yang berdiri tegak memanjang ke atas. Namun karena kurangnya remiges   (bulu sayap) membuat hewan ini tidak dapat terbang.
12. LONGISQUAMA INSIGNIS
Hidup   pada pertengahan hingga akhir periode Triassic (230 – 225 juta tahun   silam), Longisquama insignis merupakan kadal purba yang begitu menarik   karena ia memiliki serangkaian “bulu” panjang yang berdiri tegak   disepanjang punggungnya.
Struktur   “bulu” tersebut hingga kini masih menjadi bahan perdebatan dikalangan   para peneliti. Beberapa peneliti meyakini bahwa struktur panjang yang   tumbuh di punggung Longisquama bukanlah sejenis bulu, melainkan sisik   yang umumnya dapat kita temukan pada reptil seperti Iguana.

Bedanya   sisik pada Lingisquama lebih panjang dan berbentuk sedikit janggal.   Namun menurut pendapat ahli paleontologi, N. Frasher didalam bukunya   Dawn of The Dinosaurs: Life in the Triassic, struktur memanjang tersebut   bukanlah bagian dari tubuhnya.
Struktur   ini kemungkinan hanyalah sejenis tumbuhan pakis yang ikut menjadi  fosil  bersamanya lalu kemudian disalahtafsirkan. Pendapat Frasher  mungkin  diperkuat oleh fakta struktur fosil yang ditemukan pada  beberapa hewan  memang sering tidak ada kaitannya dengan fosil hewan  tersebut.
13. SHAROVIPTERYX
Sharovipteryx   merupakan reptil yang hidup sejaman dengan Longisquama, yakni pada   pertengahan hingga akhir Triassic. Makhluk purba yang memiliki panjang   tubuh sekitar delapan inci dengan berat 7,5 gram ini sangat unik karena   ia memiliki ukuran kaki belakang yang sangat lebar dibanding kaki   depannya.
Kaki   belakang yang begitu lebar, ditambah dengan adanya membran yang tumbuh   diantaranya membuat ia seolah-olah memiliki sayap yang dapat digunakan   untuk terbang. Walaupun pada kenyataannya hewan ini memang tidak dapat   terbang layaknya burung, namun bukan berarti bentangan selaput sayap   pada kakinya itu menjadi tidak berguna.

Penelitian   terbaru menyebutkan berkat selaput sayap ini, Sharovipteryx dapat  lebih  gesit pada saat meluncur dari suatu tempat ke tempat lainnya   dikarenakan mekanisme kerjanya yang sangat mirip dengan delta wing pada   pesawat tempur modern.
Beberapa   peneliti menganggap hewan ini mungkin memiliki hubungan yang erat   dengan pterosaurus mengingat meraka sama-sama memiliki membran   penerbangan yang tumbuh diantara kedua kakinya, walaupun hal ini masih   sangat kontroversial.
14. PTERODAUSTRO
Pterodaustro   memiliki tengkorak yang sangat panjang, yakni sekitar 29 cm.  Moncongnya  mendominasi 85% dari total panjang tengkorak. Keanehan  bentuk fisiknya  yang lain yaitu set gigi yang tidak biasa.

Gigi   yang tumbuh dirahang bagian bawah bagaikan ribuan sekat bulu yang   kemungkinan ia gunakan sebagai alat untuk menyaring plankton, ganggang,   maupun makhkluk kecil lainnya dari air.
Gigi   yang jumlahnya ribuan tersebut tumbuh dalam dua alur panjang yang   sejajar dengan tepi rahang. Panjangnya sekitar 3 cm dengan lebar antara   0,2 - 0, 3 milimeter. Awalnya diduga struktur ini bukanlah gigi, namun   setelah dilakukan beberapa penelitian dugaan tersebut akhirnya luntur.   Struktur itu benar-benar merupakan gigi normal karena terdapat enamel,   dentin dan pulpa.
15. MICRORAPTOR
Genus   Microraptor merupakan salah satu jajaran Dinosaurus kecil. Mereka  hidup  sekitar 120 juta tahun yang lalu dan populasinya tersebar di  beberapa  wilayah China. Jenis ini umumnya memiliki empat buah sayap  dengan satu  ekor yang memanjang.
Kendati   memiliki dua pasang sayap, Microraptor tidak dapat terbang.  Sebaliknya,  ia mungkin hanya meluncur dari suatu tempat ke tempat  lainnya seperti  seekor tupai terbang.

Sebagian   kalangan evolusionis menganggap hewan ini merupakan makluk peralihan   dinosaurus ke burung, dimana dengan kemampuan meluncurnya itu dapat   berkembang menjadi sistem penerbangan.
Beberapa   peneliti berpendapat, hewan ini kemungkinan banyak menghabiskan   hidupnya di pepohonan, merujuk fakta bahwa sayap Microraptor menghalangi   kemampuan mereka untuk berjalan di atas tanah.
16. AMPHICOELIAS FRAGILLIMUS
Fosil   yang sukar dipahami ini ditemukan oleh ahli paleontologi terkenal   Edward Drinker Cope. Cope telah banyak menemukan fosil-fosil prasejarah,   namun yang satu ini adalah yang paling aneh.

Bagaimana   tidak? satu-satunya fosil aneh tersebut ialah potongan tulang belakang   yang memiliki panjang keseluruahan diperkirakan 40 - 60 meter. Apabila   ukuran ini benar-benar valid, itu menjadikan Amphicoelias fragillimus   mungkin merupakan makhluk terpanjang dan terberat yang pernah ada   (bersaing dengan paus biru dan Argentinosaurus).
Namun   sekali lagi, fosil tersebut masih banyak menjadi perdebatan karena   sulitnya untuk mengidentifikasi dari penemuan fosilnya yang   sangat-sangat minim. Apakah makhluk ini merupakan hewan terbesar yang   pernah berjalan di bumi ataukah hanya kesalah pahaman dan hanya sekedar   tipuan.
Sumber : http://surgaberita.blogspot.com/2011/11/15-hewan-prasejarah-paling-menakjubkan.html#ixzz1dUiWBo6r
Jangan Lupa di Like ya....
Tinggalkan Komentar
arsip master unik
serba-serbi
(279)
unik
(161)
hot
(151)
Fakta
(97)
lifestyle
(71)
tips n trik
(61)
Public Figure
(53)
techno
(53)
misteri
(43)
animal
(41)
Sexology
(32)
humor
(30)
Sejarah
(26)
Mistik
(20)
asmara
(19)
musik
(14)
misteri luar angkasa
(12)
sport
(12)
otomotif
(11)
Politik
(7)
kisah
(7)
seni
(5)
Pasang Iklan
(1)
kata-kata mutiara
(1)
 
0 komentar:
Posting Komentar